Beginilaah Gue

Mencoba Untuk Berkreasi.

Moment Peringatan Hari Kemerdekaan RI 2014

Foto Bersama Bupati Lampung Selatan

Memperingati HUT RI ke 69

Keakraban bersama teman, keceriaan bersama sahabat, dan kemesraan, meski bukan dengan kekasih pujaan hati...

Keceriaan Dalam Kebersamaan

Seperti inilah yang sebenarnya aku dambakan, keakraban bersama teman, keceriaan bersama sahabat, dan kemesraan, meski bukan dengan kekasih pujaan hati...

Beginilaah Gue

Hidup ini Sebenarnya Sederhana Hanya Saja Kita Merumitkannya dengan Rencana

Rabu, 17 Desember 2014

Ketika Ayah Bertanya Kepada Putrinya.

Apa kabarmu disana nak?

Dikota yang berjarak dua jam perjalanan dari sini, apa kau masih mengingat orang tua renta ini? Yang setiap saat tak henti mendoakan segala yang terbaik untukmu.

Ah.. ayah ingat ketika siang itu, sebelum berangkat kekota, dengan wajah malu-malu kau bercerita tentang niat seorang laki-laki untuk meminangmu. Kau tahu nak_ sudah lama ayah bersiap untuk menanti kabar ini, kabar tentang seorang yang akan membawamu pergi jauh dari ayah. Kabar tentang laki-laki yang meminta pengalihan tanggung jawab dari ayah.. sungguh sudah lama ayah mempersiapkan diri. Tapi tetap saja siang itu ayah terkejut, meski mungkin tidak begitu terlihat diwajah ayah.

Siapa dia nak? Siapa laki-laki yang berani memintamu dari ayah? Bawa dia kesini... biar ayah lihat dulu, seberapa mampu dia meyakinkan ayah bahwa dia akan memperlakukan dan menjagamu tidak kurang dari ayah. Bawa dia kesini nak... biar ayah nilai dulu, seberapa tulus dia menyayangi dan membimbingmu tidak kurang dari ayah. Ayo bawa dia kesini... biar ayah pertimbangkan dulu, seberapa baik agamanya, seberapa besar tanggung jawabnya, dan seberapa sabar dia menghadapi putri kecil ayah.

Nak_ ayah tahu siang itu akan datang, siang yang mengharuskan ayah untuk menyadari bahwa putri kecil ayah akan segera menggenapkan setengah agamanya, dengan bakti pada dia yang belum ayah kenali. Padahal dimata ayah, kamu masih gadis kecil yang beberapa waktu lalu merengek minta dibelikan benang untuk layangan, sebab teman-teman seusiamu yang rata-rata laki-laki sudah punya benang yang panjang untuk layangan mereka. Rasanya kamu masih gadis kecil ayah yang mengadu dengan mata berkaca-kaca bahwa benang layangannya telah kusut, yang terkantuk-kantuk menunggui ayah memperbaikinya agar bisa bermain lagi esok paginya. Yang dulu melempar sepatunya kelaut sebagai alasan meminta ayah mengizinkanmu bermain air. Yang dulu membongkar tas ayah, mencari receh untuk celengan ayammu diatas lemari.

Dan kemarin, ketika dengan izin ayah, kau pergi berkenalan dengan keluarga besarnya. Kembali ayah harus segera menyadari bahwa binar yang kau bawa pulang itu tidak biasa, binar yang belum pernah ayah lihat ketika dengan antusias kau bercerita. Sebenarnya nak, ayah cemburu. ayah mencemburui dia yang tiba-tiba datang tapi sudah mampu menghadirkan getar-getar rasa yang terlihat dirona wajahmu. Tapi percayalah nak, kecemburuan itu segera ayah tepis, ayah usir dengan keyakinan bahwa posisi ayah dan posisinya itu tidak disatu tempat. Bahwa warna cinta untuk ayah tidak sama dengan warna cinta untuknya. Ayah tidak salah, bukan?

Sedikit pesan ayah... setelah nanti kau ayah serahkan dengan disaksikan oleh para malaikat. Jadilah pendamping yang patuh nak, yang senantiasa bersyukur dan berterimakasih, yang menjaga diri dan hartanya, yang tidak mudah menuduh dan menyakiti hatinya, yang menyimpan rahasia dan menutupi aibnya. sebab tidak mudah untuk menjadi seorang suami, tidak mudah untuk menjadi orang yang bertanggung jawab penuh terhadap orang lain, yang harus menjaga dirinya dan ahlinya dari api neraka. Jadi sekali lagi nak... jangan bebani dia, tapi bantulah dia sesuai peran yang kau punya.

Sumber: http://kisah-renungan.blogspot.com/

Minggu, 09 November 2014

Misteri Ibu


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.

"Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?" Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga.

Kasih ibu itu seperti lingkaran, tak berawal dan tak berakhir. Kasih ibu itu selalu berputar dan senantiasa meluas, menyentuh setiap orang yang ditemuinya. Melingkupinya seperti kabut pagi, menghangatkannya seperti mentari siang, dan menyelimutinya seperti bintang malam.

Semoga Yang Maha Kuasa mengampuni dosa-dosanya.



http://kisah-renungan.blogspot.com/

Kamis, 30 Oktober 2014

Membangun Karakter Diri






Bagaimana saya menjadi seperti sekarang ini ?” 

Kerinduan untuk mengenal bagian terdalam diri anda itu wajar dan alamiah sebagai seorang manusia. Sebab hanya manusialah yang mempunyai kesadaran diri untuk bisa berpikir seperti ini.

Nah, pertanyaannya adalah bagaimana proses pembentukan karakter saya? Bisakah saya mengambil bagian dalam tahapan – tahapan perekembangan karakter saya? Atau, jika anda telah menjadi seorang ayah atau ibu, bisakah kami berperan dalam proses pendidikan karakater anak – anak kami ? Dan bagaimana caranya ? Apa yang harus kami pelajari dan kami ketahui?

Setiap manusia pasti ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya, begitu juga dengan kita. Kita semua pasti menginginkan diri kita bisa menjadi diri yang lebih baik daripada diri kita yang sebelumnya, untuk itulah dalam hidup ini kita terus saja belajar membangun karakter diri untuk menjadi lebih baik. Walaupun seseorang tersebut sudah meraih banyak penghargaan, pasti dia tetap ingin menjadi individu yang lebih baik lagi dengan membangun karakter diri mereka sendiri.

Suatu perubahan pun tidak begitu saja bisa kita lakukan, karena semua yang ada di sekitar kita tidak semuanya dapat kita ubah. Hal – hal yang dapat kita ubah pikiran, perasaan, kebiasaan kita, dan seterusnya. Dan yang tidak bisa kita ubah adalah hari lahir kita, ortu kita, semua pengalaman hidup kita, dan seterusnya. Maka ubahlah terhadap hal - hal yang bisa kita ubah. Dan terimalah hal – hal yang tidak dapat diubah tersebut.

Memang dalam proses membangun karakter diri yang lebih baik itu banyak sekali halangannya, seperti malas, bosan, godaan dari luar diri kita, serta tidak mendukungnya segala fasilitas yang kita butuhkan untuk terus belajar membangun karakter diri menjadi lebih berkualitas. Namun jika kita memang harus menjalani itu untuk menjadi karakter yang lebih baik, mengapa tidak? Jika kita ingin benar-benar merasakan kemenangan atas diri kita, maka kita harus menjalaninya meskipun kita harus merayap setapak-demi setapak untuk mencapainya. Karena pencapaian terbesar akan datang ketika halangan besar mampu kita lewati.

Jika kita beralasan kegagalan yang kita peroleh karena hambatan tertentu dan tidak bisa melanjutkannya, berarti kita telah menyerah dan menanamkan pada diri kita bahwa kita tidak mampu. Padahal jika memang jalan itu adalah jalan benar yang harus kita lalui, kita tidak boleh menyerah begitu saja dan kita harus bangkit dan mengusir hambatan itu untuk terus melangkah maju.

Jadi tidak peduli sekuat apapun halangan yang ada, kita harus lebih kuat dan harus tetap percaya diri dan yakin bahwa diri kita pasti mampu untuk terus membangun karakter diri kita menjadi lebih baik lagi, dengan begitu jika kita mampu menaklukan seluruh rintangan yang ada dalam diri kita, maka kita bisa menjadi seseorang yang memiliki karakter tak tertandingi.

Jadi, mari kita terus membangun karakter diri kita.

Pembangunan karakter diri sangat diperlukan, terutama untuk membangun karakter bangsa. Karena pembangunan karakter bangsa harus diawali dengan pembangunan karakter diri setiap individunya. Ketika setiap individu dalam sebuah bangsa berlomba-lomba menjadi yang lebih baik, secara otomatis karakter bangsa pun akan semakin baik. Dengan kualitas karakter diri yang baik, tentu kehidupan individu tersebut akan semakin baik juga. Meskipun setiap manusia memiliki dasar kehidupan yang sama, namun pada hidup yang akan dilaluinya pasti berbeda. Hal ini ditentukan tentang bagaimana dia akan berubah selama kehidupan di dunianya berlangsung. Juga tentang bagaimana dia berkembang selama dia hidup. Perkembangan tersebut juga tentang perkembangan kepribadian diri. Sehingga, untuk mencapai kehidupan yang baik kita harus mampu membangun karakter diri ini menjadi karakter yang berkualitas.

Kualitas karakter diri tidak ditentukan oleh bagaimana keadaan ekonomi seseorang. Kualitas karakter diri seseorang dapat dilihat dengan bagaimana cara seseorang tersebut menjalani hari-harinya. Tentang bagaimana seseorang tersebut bersikap dan bertindak dalam setiap keadaan yang dia jalani. Seseorang dengan perekonomian kurang baik bisa saja memiliki kualitas karakter diri dibanding seseorang lain yang memiliki perekonomian sangat baik. Jadi bisa dikatakan bahwa karakter diri merupakan hal yang benar-benar hanya dimiliki oleh seseorang tersebut tanpa memandang apa dan siapa. Asalkan seseorang mampu membangun karakter dirinya pasti bisa memberikan yang terbaik untuk kehidupannya.

Sumber: https://id-id.facebook.com/YaniWageSulistyowatiCenter

Rabu, 08 Oktober 2014

Nothing Impossible

      Istilah "Nothing Impossible (Tak Ada Yang Tak Mungkin)" Bisa juga kita sebut "jika orang lain bisa kenapa kita tidak??" , artinya jika tak dipahami maknanya secara arif dan bijak maka istilah-istilah kata mutiara tersebut bisa saja menjadi sebuah kata puisi penghibur diri yang menyedihkan. Ya atau tidak…?? 

      Secara Aqli (rasio), makna "Nothing Impossible" merupakan sebuah refleksi balik dari kesadaran manusia akan keterbatasan dirinya sebagai seorang manusia yang memang penuh dengan keterbatasan dalam segala hal, dan karena manusia tak bisa mengukur keterbatasan itu sendiri, karena faktor ketetapan dari hukum alam yang diluar kuasa seorang manusia, Sekali lagi itu bisa saja dikatakan hukum Alam.. dan untuk memahami serta membicarakan eksistensi-eksistensi dasar seperti ini tidak cukup dengan wadah rasio saja, melainkan juga perlu penyatuan seluruh lapisan diri manusia dari alam bawah sadarnya karena kebenaran tentang alam bukan berdiri di atas rasio atau diatas apapun yang nampak oleh kasat mata manusia.

      Kalimat "Nothing Impossible" (Tak Ada Yang Tak Mungkin) itu  akan lebih harmonis dan bijak jika di lengkapi menjadi "Tak Ada yang Tak Mungkin Sebelum Dicoba". Maksudnya Dalam arti positif Lho..? yang dapat memberikan Motivasi bagi diri kita.
Apakah anda mungkin bisa bisa menjadi sekuat superman? Super Hero? Wonder Women? Apapun itu.. ataupun yang lainnya yang menurut Anda bisa menghancurkan gunung dengan sebuah pukulan tangan...? hee… :D

     Tapi Mungkin saja itu terjadi, karena sampai saat ini memang belum di temukan kepastian mutlak tentang potensi diri manusia...jadi silahkan saja dicoba jika ingin menjadi Seperman yang bisa terbang itu... hehe. :D

Hidup ini adalah masalah!

      Setiap diri dari kita pasti punya masalah... ya Gak..?
Padahal di sisi lain, kita juga memiliki impian, keinginan untuk hidup bahagia, memiliki banyak hal, melakukan berbagai kesenangan. Tapi bagaimana mungkin hal itu mampu terwujud jika kita terus-menerus terbentur dan beradu dengan masalah? 
Belum selesai satu masalah, sudah datang lagi masalah lain, dan terus begitu seolah tidak ada habisnya... Bahkan kita sudah bekerja keras dan tidak pernah berhenti berdoa, memohon... namun hidup tetap penuh masalah.. :(

     KUN FAYAKUN! Tak ada yang tak mungkin bagi Allah Sang Pemilik Segalanya. Yang harus kita lakukan hanyalah terus dan teruslah meminta kepada-Nya, serta jadikan diri kita pribadi yang memang PANTAS untuk mendapatkan pertolongan dan kebahagiaan dari Allah.
"Tak ada yang tak mungkin bisa saja terjadi di dunia ini.., tapi juga tak ada sesuatu yang pasti mungkin (bisa diraih manusia)". So.. mari kita bangun dan gunakan rasa, hati-nurani, dan insting sejati diri anda sebagai seorang manusia untuk bisa memiliki kehidupan anda seutuhnya.... jangan menjadi keblinger di perbudak logika... heee… :D

     Rasio dan logika itu hanyalah sebuah alat penghubung (terminal) yang berguna untuk memudahkan interaksi  jati diri  kita kepada dunia fisik. Semuanya itu bisa jadi mungkin terjadi, maka cobalah untuk meraih sesuatu sesulit apapun , tapi sebelumnya perlu di ingat bahwa kita harus mensyukuri semua rahmat Allah yang telah kita terima selama hidup ini, Mengapa..? karena itu lebih penting di banding mengembangkan ambisi keduniaan, karena fokus pada sebuah ambisi dengan mengabaikan faktor-faktor nurani dan ketuhanan hanya akan membawa kesesatan dan kehancuran. Bukanya ambisi keduniaan itu salah atau tak penting sama sekali tapi harus diatur menejemen nya dalam diri kita.

      Banyak Pepatah mengatakan salah satunya “Berdoalah dan bekerja (Ora et labora)" adalah solusi untuk menjaga stabilitas dan power kita dalam setiap aktivitas kehidupan.
Jika Anda ingin perubahan kecil, ubah perilaku Anda; jika Anda ingin perubahan bak lompatan kuantum, ubah paradigma Anda.
(~ Stephen R. Covey ~)

Sabtu, 04 Oktober 2014

Mahasiswa Sebagai Penggerak Wawasan

       

Bisa dikatakan Mahasiswa merupakan individu yang menempuh pendidikan tingkat lanjutan, baik negeri maupun swasta yang dianggap mempunyai intelektual lebih. Tetapi pertanggungjawaban seorang mahasiswa tidak hanya sebatas untuk belajar, memperoleh nilai baik, dapat juara atau piala, melainkan tanggung jawab terhadap dirinya, jauh dari itu semua, seorang mahasiswa mempunyai tanggung jawab kepada sesamanya yaitu pada masyarakat sekitar dan bahkan pada bangsa hingga dedikasinya kepada  kemaslahatan umat.

Namun, melihat situasi seperti saat ini, mahasiswa yang seperti itu sulit ditemukan dan banyak masyarakat meragukan kemampuan mahasiswa yang dipercaya sebagai penerus serta penentu kualitas bangsa. Bisa saja bahwa sekarang ini kualitas mahasiswa tidak bisa diandalkan alias abal-abal. Sebab, pada kenyataannya kemampuan mahasiswa biasa-biasa saja dan tak jauh beda dengan masyarakat lainnya. Untuk itu, hal tersebut harus dipatahkan dengan melakukan sesuatu yang mencerminkan seorang yang berintelektual.

       Semua orang tentunya ingin berprestasi bukan..? makanya diperlukan suatu proses tercapainya pemikiran, prestasi dan usaha-usaha untuk mencapai kesuksesan, namun demikian adapula suatu prestasi itu dapat dicapai bukan karena diri pribadi, melainkan kerja suatu team. Disinilah kita para mahasiswa diperlukan dan harus mengetahui bahwa pada dasarnya suatu perubahan itu harus digerakkan. Maka dari itu kita para mahasiswa dituntut untuk menyeimbangkan, karena diri pribadi antara yang satu dengan yang lainnya tentu berbeda pikiran dan pendapatnya, maka diperlukan adanya pemahaman dan persepsi yang sama didalam kita memandang suatu permasalahan sehingga dapat ditemukan solusi atau jalan keluarnya. Apakah kita sudah memikirkan kepada orang lain bagaimana caranya dapat mencerdaskan orang lain tersebut, apakah kita sendiri sudah mengembangkan diri pribadi kita juga memberi kesempatan kepada orang lain untuk berkembang ?.. 

      Didalam perjalanannya, seorang mahasiswa tentu dituntut untuk menunjukan jati diri nya sebagai penggerak wawasan. Tentunya lebih dibutuhkan hal lain yang sekiranya nanti akan membantu diri kita pribadi, mau kemana arah dan tujuan kita nantinya. Untuk membekali diri kita pribadi setelah kita meyakini dengan apa yang telah kita dapati diatas dan menjadi dasar untuk membentuk jati diri kita, tentunya kita para mahasiswa masih membutuhkan ilmu-ilmu pengetahuan yang nantinya akan membawa kita para mahasiswa mencapai sasaran yang kita inginkan. Nah dari seringnya kita mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kampus, seminar-seminar yang banyak memberikan motivasi diri pribadi para mahasiswa tentunya akan menunjang lagi kepada para mahasiswa, karena untuk memberikan pengaruh positif dan ajakan berbuat kearah yang baik tidaklah semudah apa yang kita bayangkan, dan disinilah para mahasiswa dituntut untuk memperkaya dirinya dalam hal ilmu-ilmu pengetahuan yang harus dikuasai, sehingga para mahasiswa dapat memposisikan dirinya bahwa sebenarnya bukannya dia lebih pandai dan cerdas dibandingkan orang lain, cuman karena dia terlebih dahulu menguasai dan tahu akan hal tersebut, sehingga dia dapat memberikan masukan kepada orang lain bahwa inilah yang benar dan yang diharapkan dari pada apa tujuan yang ingin dicapai, sehingga dengan dasar-dasar pengetahuan yang dia kuasa lebih dahulu tentu harus tahu pula bagaimana cara untuk mencapai kesana, ya sudah tentu kita para mahasiswa harus memotivasi diri kita dengan cara rajin belajar, membaca, bergaul kearah yang positif, serta tahu menempatkan dan memposisikan diri kita. Bagaimana kita bisa dan dapat memimpin suatu organisasi atau kelompok ataupun suatu komunitas jika diri kita sendiri tidak mengetahui caranya. Dengan cara-cara seperti seringanya kita  mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kampus, seminar-seminar baik yg diadakan oleh pihak universitas maupun pihak umum, sepanjang arahnya untuk kebaikan dan masukan pada diri kita pribadi tentu ini lebih baik, sehingga suatu saat kita ditunjuk sebagai ketua/pemimpin dalam suatu organisasi/komunitas dengan sendirinya kita dapat menjalankan organisasi/komunitas itu sesuai dengan tujuan apa yang ingin dicapai semula.

     Seperti kita tahu bahwa manusia mempunyai sifat-sifat seperti ada yang malas, resistensi, rendahnya motivasi, tentunya hal inilah yang harus kita tuntaskan sehingga antara keseimbangan harapan dan tindakan tiap individu dapat kita ketahui. Dari hal-hal tersebut diatas mungkin juga diperlukan adanya empati sebagai power kita, dengan demikian jika kita ditunjuk sebagai seorang pemimpin kita para mahasiswa sudah tahu bahwa seorang pemimpin itu haruslah Pembentuk Karakter dan Open Intelligence, kedua hal ini perlu dipahami dan dikuasai oleh seorang pemimpin karena dialah yang menggerakkan, mendorong atau memotivasi orang lain serta dapat memberikan arahan yang tepat berdasarkan dari apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi/komunitasnya, juga berperan besar sebagai pemberi inspirasi kepada para pengikutnya dan lebih cerdas serta pintar mendeteksi kesulitan. Sehingga dengan adanya peran para mahasiswa dan kampus atau universitasnya kedepan, diharapkan para mahasiswa yang telah lulus dari sana akan dapat menunjukan eksistensinya kepada masyarakat bahwa mereka para mahasiswa ini tidak saja diharapkan lulus dengan hasil yang memuaskan namun bagaimana peran para mahasiswa-mahasiswinya dapat berperan aktif didalam membangun suatu kemajuan bangsa Indonesia ini sesuai bidang dan kemampuannya. Tentunya pihak Universitas berharap bahwa para mahasiswanya kelak dapat menopang dirinya sendiri secara mantap di masyarakat nantinya berdasarkan dari apa yang telah mereka terima selama menjalani masa perkuliahan, seminar-seminar motivasi dan pengembangan kepribadian para mahasiswa, sehingga para mahasiswa dapat menunjukan inilah jati diri mereka yang sebenarnya dan sebagai penggerak wawasan nantinya.

     Mahasiswa adalah sebagai penerus generasi-generasi sebelumnya yang diharapkan mampu menjaga akhlaq. Mahasiswa sangat disegani oleh masyarakat karena, mereka menganggap mahasiswa adalah sosok yang mempunyai intelektual yang mampu diandalkan dalam segala hal. Tentu saja, hal itu harus diimbangi dengan budi pekerti yang baik sebagai pendukung kepercayaan masyarakat terhadapnya.

Untuk itu, mahasiswa sangat berperan penting dalam mensejahterakan masyarakat maupun bangsa. Moral, juga menjadi pilar utama yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk mencapai tujuan untuk kemajuan maupun kesejahteraan bangsa menuju bangsa yang cerdas dan mampu bersaing dengan bangsa lain.


Selasa, 02 September 2014

Bupati Lam-Sel Membuka Perkuliahan Umum di Kampus STAI YASBA Kalianda

Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pembangunan (STAI-Yasba) Kalianda mengadakan Kuliah Umum dalam rangka mengawali Perkuliahan tahun akademik 2014/2015. Acara yang berlangsung di Kampus STAI Yasba setempat, Senin (01/09), dihadiri dan dbuka secara langsung oleh H. Rycko Menoza. SZP, MBA. Pada kesempatan tersebut, Rycko memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap Pengurus Yayasan dan para dosen STAI YASBA Kalianda atas partisipasinya dalam menyelenggarakan program pendidikan tinggi di Kabupaten Lampung Selatan. Karena menurutnya, pendidikan merupakan modal besar dalam melakukan suatu perubahan, oleh karenanya pendidikan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kebutuhan tiap manusia. Untuk itu lanjutnya, pemerintah daerah akan terus berkomitmen untuk membenahi segala sarana dan prasarana khusunya dibidang pendidikan. "Mudah-mudahan berbagai macam upaya yang dilakukan baik oleh pemerintah daerah maupun dari dunia pendidikan dapat bersinergi. Sehingga berbagai macam pembangunan dibidang pendidikan yang ada di Lampung Selatan, termasuk pembangunan Kampus ITERA dapat menjadikan Kabupaten kita bukan hanya terdepan di Pulau Sumatera tetapi juga dapat bersaing dengan kabupaten/kota lainnya yang ada di Pulau Jawa," ujar Rycko. sumber : http://www.lampungselatankab.go.id/

Minggu, 06 Juli 2014

Jaga Ketulusan Kita

Lucu ya rasanya….orang tersenyum salah, orang berdiri salah, lah… jadi maunya bagaimana?. Cemberut lebih salah lagi. Kenapa ada rasa curiga hanya oleh senyumnya? (aneh sekali). Rasanya tidak ada yang memaksa dan tidak ada yang menjanjikan. Sungguh aneh (sekali lagi saya katakan aneh), kenapa toh…marah, kesal? apa bukan sekedar sensasi-sensasian saja? seperti lirik lagu…benci, benci, benci…tapi rindu juga. Istilah yang mesti diingat, “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung ”. Tidak tahu disebabkan oleh apa, mungkin saja karena sentimen pribadi.
Ibarat seseorang yang sedang jatuh cinta, tentulah ia akan berkorban demi cintanya….tidak akan perhitungan ataupun memperhitungkan berapa banyak hal, materi, tenaga yang keluar untuk dia mendapatkan cintanya. Kalau perhitungan, maka pujaan hatinya akan merasakan ia tidak tulus dan akan segera berlalu meninggalkannya.
Perjalanan hidup manusia tidak ada yang dapat menduga sebelumnya. Semua menjadi rahasia Allah. Yang bisa kita lakukan adalah terus berusaha. Baik atau buruk, jika semua itu membawa kita semakin dekat kepada Allah, menambah keimanan kita kepada Allah, semuanya patut disyukuri dan dihadapi.
Memang tidak mudah, dan cukup berat, melakukan sesuatu yang bukan menjadi kebiasaan kita. Jadi bukannya tidak mampu, tetapi lebih karena belum terbiasa. Namun jika dalam kondisi terdesak, seringkali muncul kemauan dan kekuatan-kekuatan terpendam yang mampu mengalahkan itu semua. Mengalahkan “rasa tidak mampu” dan menerbitkan semangat “harus bisa”.
Apapun kondisi yang kita hadapi saat ini, yang membuat kita harus berbuat lebih, mengerjakan banyak hal di luar kebiasaan kita, janganlah merasa terpaksa. Okey… mungkin keadaan memang memaksa kita, namun mari terima ini semua dengan hati lapang. Bukankah Allah akan menguji kita dengan kekurangan berupa rasa lapar, rasa takut, dan rasa sakit?
“Dan Kami pasti menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampailkanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”.{Al-Baqarah (2): 155}.
Wallahu A'lam bisshowab
Jika keadaan ini terjadi pada kita, ya sudah…mari hadapi saja. Jangan mengeluh, jangan menyalahkan orang lain, apalagi menggugat takdir Allah.

Oleh karena itu tetaplah semangat dan jaga ketulusan  kita
Wallahu A'lam Bisshowab.

Jumat, 04 Juli 2014

Marhaban ya Ramadhan


Alhamdulillah tahun ini kita masih diberikan Nikmat yakni  kesehatan dan umur panjang oleh Allah SWT sehingga kita dapat melaksanakan ibadah puasa, godaan dan halangan yang menyebabkan kita membatalkan puasa mudah-mudahan dapat kita lewati hingga akhir ramadhan nanti aamiin. Semoga Allah mengizinkan kita semua melaksanakan puasa genap sebulan penuh tanpa bolong-bolong, sampai hari Raya Idul Fitri nanti.

Allah Swt sengaja mewajibkan umat manusia untuk melaksanakan puasa, tidak hanya kepada umat Nabi Muhammad SAW, tetapi umat-umat sebelumnya juga telah Allah perintahkan untuk melaksanakan puasa. Agar umat manusia dapat menjadi orang yang taqwa dan punya derajat yang lebih tinggi disisi Allah Swt. SubhanAllah.
Pada hakekatnya puasa itu adalah merupakan sebuah Hadiah yang diberikan oleh Allah Swt untuk seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini. Dengan maksud dan tujuan agar setiap individu dapat mensucikan dirinya dan dapat membersihkan batiniahnya dari segala jenis kotoran yang ditinggalkan oleh hawa nafsu. 

Dan di dalam Islam sendiri, berkaitan dengan puasa ini, seorang muslim diperintahkan untuk mengikutsertakan seluruh anggota jawariahnya untuk bersama-sama menahan dari segala yang perbuatan-perbuatan tercela dengan cara membiasakan diri untuk menuju jalan yang terpuji agar setelah melewati bulan puasa nanti dapat terbiasa melakukan hal-hal yang baik pula.
Satu contoh, mata kita, mulut kita,  dan seluruh angota tubuh kita terbiasa melakukan hal-hal yang tidak seharusnya kita lakukan. 

Begitu juga dengan kaki kita, tangan dan seluruh anggota tubuh kita agar senantiasa tidak memperturutkan hawa nafsu kotor kita untuk melakukan perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah Swt. Saatnya kita semua bertafakur, memperkaya amaliyah serta mendekatkan diri dan hati kita hanya kepada Sang Kholik, Allah Azza Wajala.

Pada bulan Ramadhan inilah, waktu yang tepat untuk bertaubat, bulan yang tepat untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan cara bersama-sama berkumpul dengan orang-orang shaleh, beramai-ramai untuk melakukan shalat tarawih dan witir, dan juga membiasakan diri untuk duduk berlama-lama di mesjid, mengaminkan doa-doa yang panjang dan ikut larut dalam sebuah perkumpulan-perkumpulan yang mengupas makna yang terkandung dalam ayat-ayat Allah. Sehingga kita benar-benar menjadi orang yang dirindukan oleh syurgaNya Allah Swt.

Satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali sampai berlipat-lipat. Sementara puasa, maka Allah sandarkan pahalanya kepada diri-Nya tanpa ada kadar bilangan. Maka Allah Subhanahu wataala adalah zat yang paling dermawan dan paling mulia. Pemberian sesuai dengan apa yang diberikannya. Maka pahala orang puasa sangat besar tanpa batas. Puasa adalah sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dari yang diharamkan Allah dan sabar terhadap takdir Allah yang menyakitkan dari lapar, haus dan lemahnya badan serta jiwa. Maka terkumpul di dalamnya tiga macam kesabaran. Maka layak orang puasa termasuk golongan orang-orang sabar. Sementara Allah telah berfirman, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10) 
SubhanAllah.

Tampaklah dengan jelas bahwa puasa merupakan pintunya ibadah menuju taman keimanan yang hakiki, sekaligus merupakan perisai seorang beriman agar senantiasa bertakwa kepada Tuhannya dan mampu mengekang kekuatan syahwat hingga Setan pun tak lagi mampu mengitari hati kita yang berpuasa. Dan diatas semuanya, hanya Allah semata yang tahu seberapa besar agungnya pahala berpuasa.

Semoga kita bisa memuasakan batin kita, selain juga jasmaninya... Wallahu a’lam.

Sabtu, 14 Juni 2014

Mengertilaah

Mengertilah... kalau aku tidak selamanya bisa tersenyum manis, di saat hati ini terasa sangat teriris

Mengertilah... kalau aku tidak selamanya bisa bertahan dengan semua perasaan ini, penantian yang aku sendiri tidak pernah tahu kapan akan berakhir

Mengertilah... kalau aku hanya ingin menangis, melampiaskan semua kesedihan dan kemarahan yang menggelayut dalam hati. Menangis tanpa orang lain harus bertanya, ada apa denganmu?

Mengertilah.. kalau aku terkadang hanya ingin sendiri, berusaha berkompromi dengan semua kegundahan dan kegelisahan yang sedang aku rasakan

Mengertilah... kalau aku hanya ingin di mengerti tanpa harus merasa di hakimi dengan apa yang menjadi pilihan dan keputusanku

Mengertilah... kalau aku hanya menginginkan sebuah kehidupan baru yang sesuai dengan harapanku

Mengertilah... kalau aku tidak nyaman di saat orang lain menghakimiku karena kehidupanku yang masih seorang diri, karena mereka tidak tahu sama sekali perasaan dan kegundahan yang aku rasakan

Mengertilah... kalau aku juga mempunyai harapan dan impian untuk kehidupanku di masa depan

Mengertilah... kalau aku hanya ingin melakukan apa yang memang ingin aku lakukan, melakukan apa yang ku sukai, melakukan apa yang bisa membuatku bahagia karena ini adalah hidupku.

Mengertilah...

Beginilaah Gue

Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan


Bulan Ramadhan telah berada di ambang pintu. Bulan Sya’ban merupakan pintu terakhir sebelum memasuki bulan turunnya Al Qur’an. Jika kita membaca sirah Rasul SAW, persiapan beliau menghadapi bulan mulia ini sangat luar biasa, yakni dengan melaksanakan puasa Sya’ban. Hal ini beliau lakukan dalam rangka mempersiapkan dan menyongsong kedatangan bulan Ramadhan.
Selain itu, kita dianjurkan untuk banyak beristighfar dan memohon serta memberi maaf agar kedatangan bulan suci diterima dengan hati bersih dari segala bentuk dosa dan perselisihan, rasa dengki, dan penyakit – penyakit hati yang lain. Kita juga perlu memperbanyak doa kepada Allah untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Ma’la bin Fadl berkata, “Para salafus shaleh berdoa selama 6 bulan agar mereka diberi kesempatan menyambut bulan Ramadhan dan kemudian berdoa sesudah berlalunya bulan ramadhan selama 6 bulan agar ibadah mereka diterima.” Yahya bin Katsir berkata, “Diantara doa yang dibaca oleh salaf adalah “Ya Allah selamatkan aku hingga bulan Ramadhan dan karuniakan aku Ramadhan serta terimalah ibadah – ibadahku pada bulan Ramadhan.”
Ada orang-orang yang telah menyiapkan berbagai kegiatan jauh-jauh hari dengan menyusun agenda kuliah subuh, kuliah terawih, pondok Ramadhan, peringatan Nuzulul Qur’an, buka bersama, menentukan imam dan bilal, dan sebagainya. Semua ini dimaksudkan sebagai usaha menyongsong kehadiran bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Dalam menyambut Ramadhan yang mempunyai nama lain diantaranya bulan jihad, bulan pendidikan, bulan solidaritas, bulan ibadah, beberapa hal harus menjadi catatan penting agar fadhilah (keutamaan) yang akan Allah suguhkan tidak melayang begitu saja.
Pertama
Persiapan ilmu, sangat penting mempersiapkan ilmu sebelum masuk Ramadhan. Dengan ilmu pelaksanaan puasa menjadi sah dan benar sesuai dengan yang digariskan syariat. Mengetahui rukun – rukun puasa, hal – hal yang membatalkannya, sunnah – sunnah puasa, serta keutamaan – keutamaan lainya. Semua ini tidak dapat dikenali tanpa ada dasar ilmu yang memadai. Imam Bukhari, misalnya, dalam shahihnya menulis satu bab khusus tentang ilmu. Beliau menulis, “Al ‘ilmu Qablal Qauli wal Amal.” (Berilmu sebelum berucap dan berbuat). Artinya segala perbuatan dan ucapan baik dalam bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, harus ada landasan ilmunya. Jika tidak terpenuhi, perbuatan yang terlaksana dan ucapan yang terlontar hanya menjadi sia-sia belaka. Bahkan bisa jadi perbuatan dan ucapan tersebut lebih banyak mengandung mudarat daripada manfaat.
Untuk itu, kita harus kembali membaca dan menelaah buku-buku tentang puasa dengan para ulama atau menghadiri pengajian agar kita dapat mengetahui syarat dan rukun puasa serta hal-hal yang dapat membatalkan serta menghilangkan nilai puasa.
Imam Syafi’i berkata, ”Barangsiapa yang menginginkan kebahagian hidup di dunia hendaknya ia mencari ilmu. Barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan di akherat, hendaknya ia mencari ilmu. Ilmu senantiasa dibutuhkan di kehidupan dunia dan akhirat.
Kedua
Persiapan fisik, seseorang yang ingin berpuasa dengan baik dan benar, selain melengkapi diri dengan ilmu, juga harus mempunyai stamina dan kekuatan fisik yang prima. Kesehatan memang bukan segala-galanya, tetapi dengan kesehatan seseorang bisa melakukan segala-galanya. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW berpesan, ”Mukmin yang kuat lebih baik dan disukai Allah daripada mukmin yang lemah.” Kemampuan fisik sangat vital peranannya dalam menunjang aktivitas apapun juga, termasuk berpuasa Ramadhan. Kemauan dan niat kuat berpuasa akan terhalang oleh kondisi badan yang tidak stabil. Maka sejak dini kesehatan jasmani harus menjadi perhatian serius. Sehat jasmani merupakan salah satu modal penting dalam melaksanakan segala perintah Allah dan RasulNya. Cara yang paling tepat adalah dengan cara mengadakan latihan puasa sunnah menjelang datangnya bulan Ramadhan, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasul SAW.
Ketiga
Persiapan mental, hal ini menjadi perhitungan sebab tuntunan puasa yang baik adalah puasa yang dilakukan secara kolektif (bersama-sama), puasa yang bukan sekedar menahan lapar dan haus, namun yang jauh lebih utama ialah berpuasa pandangan, pendengaran, kehormatan, dan suasana kebatinan. Nabi Muhammad SAW bersabda, ”Berapa banyak orang yang puasa namun tidak mendapatkan dari puasa mereka kecuali lapar dan haus.” (HR.Thabrani, Ahmad dan Baihaqi).
Mata yang melihat, telinga yang mendengar, lisan yang mampu berbicara, semuanya memiliki pertautan erat dengan suasana kebatinan. Sehingga akhlak perlu diperbaiki agar keutamaan Ramadhan tidak melayang.
Diantara akhlak atau sikap yang harus dijaga ialah :
Menjaga penglihatan dan menghindarinya dari obyek yang tidak baik. “Penglihatan adalah panah dari panah beracun iblis,” tegas Rasul. Menjaga lisan dari perkartaan batil dan tidak bermanfaat. “Apabila kalian sedang berpuasa janganlah berkata dengan perkataan kotor (keji) dan janganlah melakukan perbuatan bodoh (berteriak, mencela). Apabila ada orang yang menghina katakan kepadanya, saya sedang puasa !”
Ketika kita mampu menjaga lisan, Insya Allah kita akan terhindar dari puasa yang sia – sia. Namun ketika kita tidak mampu untuk itu, maka puasa kita akan sia-sia sebagaimana yang pernah disampaikan Rasul, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan bohang, maka Allah tidak memperdulikan ibadah puasanya.”
Di masa rasul, ada dua wanita yang berpuasa. Mereka sangat menderita karena lapar dan dahaga pada sore harinya. Kemudian kedua wanita itu mengutus seseorang menghadap Rasulullah SAW untuk memintakan izin bagi keduanya agar diperbolehkan menghentikan puasa mereka. Sesampainya utusan ini di hadapan Rasulullah SAW, beliau memberikan sebuah mangkuk untuk diberikan kepada kedua wanita tadi seraya memerintahkan agar kedua wanita tadi memuntahkan isi perutnya ke dalam mangkuk itu. Ternyata kedua wanita tadi memuntahkan darah dan daging segar sepenuh mangkuk tersebut, sehingga membuat orang-orang yang menyaksikannya terheran-heran. Rasulullah SAW bersabda : “Kedua wanita ini berpuasa terhadap makanan yang dihalalkan Allah, tetapi membatalkan puasa mereka dengan perbuatan yang diharamkan olehNya. Mereka duduk bersantai sambil meenggunjing orang lain. Maka itulah daging – daging mereka yang dipergunjingkan.” (HR.Ahmad).
Ketiga persiapan ini hanyalah secuil hikmah persiapan menjelang datangnya Ramadhan. Harapan kita semua semoga di Ramadhan tahun ini amal dan ibadah kita jauh lebih baik, kualitas maupun kuantitasnya. Amin……***

ZAKAT FITRAH
Zakat fitrah adalah mengeluarkan bahan makanan pokok dengan ukuran tertentu setelah terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan (malam 1 Syawwal) dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan .Zakat fitrah diwajibkan di tahun kedua Hijriyah.
Dasar wajib zakat fitrah :
“Diriwayatkan dari Sayyidina Abdullah bin Umar, Sesungguhnya Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bulan Ramadhan berupa satu sho' kurma atau satu sho' gandum atas setiap orang muslim, merdeka atau budak, laki-laki maupun perempuan“
Zakat fitrah wajib bagi setiap orang islam yang mampu dan hidup di sebagian bulan Ramadhan serta sebagian bulan Syawwal. Artinya, orang yang meninggal setelah masuk waktu maghrib malam lebaran (malam 1 Syawwal) wajib baginya zakat fitrah (dikeluarkan dari harta peninggalannya). Begitu juga bayi yang dilahirkan sesaat sebelum terbenamnya matahari di hari terakhir bulan Ramadhan dan terus hidup sampai setelah terbenamnya matahari malam 1 Syawwal. Tapi sebaliknya, orang yang meninggal sebelum terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan atau bayi yang lahir setelah terbenamnya matahari di malam 1 Syawwal tidak diwajibkan baginya zakat fitrah.
Yang dimaksud mampu yaitu, memiliki harta lebih dari :
a. Kebutuhan makan dan pakaian untuk dirinya dan orang yang wajib dinafkahi pada siang hari raya beserta malam harinya (1 Syawwal dan malam 2 Syawwal)
b. Hutang, meskipun belum jatuh tempo (saat membayar)
c. Rumah yang layak baginya dan orang yang wajib dinafkahi
d. Biaya pembantu untuk istri jika dibutuhkan.
Orang yang wajib dinafkahi yaitu :
a. Anak yang belum baligh dan tidak memiliki harta
b. Anak yang sudah baligh namun secara fisik tidak mampu bekerja seperti lumpuh, idiot, dan sebagainya serta tidak memiliki harta
c. Orang tua yang tidak mampu (mu'sir)
d. Istri yang sah
e. Istri yang sudah ditalak roj'i (istri yang pernah dikumpuli dan tertalak satu atau dua) dalam masa iddah
f. Istri yang ditalak ba'in (talak 3) apabila dalam keadaan hamil.
Zakat fitrah berupa makanan pokok mayoritas penduduk daerah setempat. Ukuran zakat fitrah 1 sho' beras = 2,75 – 3 kg.
Urutan dalam mengeluarkan zakat fitrah ketika harta terbatas.
Orang yang memiliki kelebihan harta seperti di atas tetapi tidak mencukupi untuk fitrah seluruh keluarganya, maka dikeluarkan sesuai urutan berikut :
a. Dirinya sendiri
b. Istri
c. Pembantu istri sukarela (tanpa bayaran)
d. Anak yang belum baligh
e. Ayah yang tidak mampu
f. Ibu yang tidak mampu
g. Anak yang sudah baligh dan tidak mampu (secara fisik dan materi). Jika kelebihan harta tersebut kurang dari 1 sho' maka tetap wajib dikeluarkan.
Waktu mengeluarkan zakat fitrah:
1.Waktu wajib, yaitu ketika mendapati sebagian dari bulan Ramadhan dan sebagian dari bulan Syawwal.
2.Waktu jawaz (boleh), yaitu mulai awal Ramadhan. Dengan catatan orang yang telah menerima fitrah darinya tetap dalam keadaan mustahiq (berhak menerima zakat) dan mukim saat waktu wajib. Jika saat wajib orang yang menerima fitrah dalam keadaan kaya atau musafir maka wajib mengeluarkan kembali.
3.Waktu fadhilah (utama), yaitu setelah terbitnya fajar hari raya (1 Syawwal) sebelum pelaksanaan shalat ied.
4.Waktu makruh, yaitu setelah pelaksaan shalat ied hingga terbenamnya matahari 1 Syawwal, kecuali karena menunggu kerabat atau tetangga yang berhak menerimanya.
5.Waktu haram, yaitu mengakhirkan hingga terbenamnya matahari 1 Syawwal kecuali karena udzur seperti tidak didapatkan orang yang berhak di daerah itu. Namun wajib menggodho'i.
Syarat sah zakat fitrah :
1. Niat
Niat wajib dalam hati. Sunnah melafadzkannya dalam madzhab syafi'i.
Niat untuk fitrah diri sendiri :
(Saya niat mengeluarkan zakat fitrah saya karena Allah Ta'ala)
Niat untuk zakat fitrah orang lain :
(Saya niat mengeluarkan zakat fitrah fulan atau fulanah karena Allah Ta'ala)
CATATAN : Anak yang sudah baligh, mampu secara fisik, tidak wajib bagi orang tua mengeluarkan zakat fitrahnya. Oleh karena itu apabila orang tua hendak mengeluarkan zakat fitrah anak tersebut, maka caranya :
a. Men-tamlik makanan pokok kepadanya (memberikan makanan pokok untuk fitrahnya agardiniati anak tersebut)
b. Mengeluarkannya dengan seizin anak
Cara niat zakat fitrah
a. Jika dikeluarkan sendiri, maka diniatkan ketika menyerahkannya kepada yang berhak atau setelah memisahkan beras sebagai fitrahnya. Apabila sudah diniatkan ketika dipisah maka tidak perlu diniatkan kembali ketika diserahkan kepada yang berhak.
b. Jika diwakilkan, diniatkan ketika menyerahkan kepada wakil atau memasrahkan niat kepada wakil. Apabila sudah diniatkan ketika menyerahkan kepada wakil maka tidak wajib bagi wakil untuk niat kembali ketika memberikan kepada yang berhak, namun lebih afdhol tetap meniatkan kembali, tetapi jika memasrahkan niat kepada wakil maka wajib bagi wakil meniatkannya.
2. Menyerahkan kepada orang yang berhak menerima zakat, yaitu ada 8 golongan yang sudah maklum.
Hal – hal yang perlu diperhatikan :
1. Tidak sah memberikan zakat fitrah untuk masjid.
2. Panitia zakat fitrah yang dibentuk oleh masjid, pondok, LSM, dll (bukan BAZ) bukan termasuk amil zakat karena tidak ada lisensi dari pemerintah.
3. Fitrah yang dikeluarkan harus layak makan, tidak wajib yang terbaik tapi bukan yang jelek.
4. Istri yang mengeluarkan fitrah dari harta suami tanpa seizinnya untuk orang yang wajib dizakati, hukumnya tidak sah.
5. Orang tua tidak bisa mengeluarkan fitrah anak yang sudah baligh dan mampu kecuali dengan izin anak secara jelas.
6. Menyerahkan zakat fitrah kepada anak yang belum baligh hukumnya tidak sah (qobd-nya) karena yang meng-qobd harus orang yang sudah baligh.
7. Zakat fitrah harus dibagikan pada penduduk daerah dimana ia berada ketika terbenamnya matahari malam 1 Syawal. Apabila orang yang wajib dizakati berada di tempat yang berbeda, sebaiknya diwakilkan kepada orang lain yang tinggal di sana untuk niat dan membagi fitrahnya.
8. Bagi penyalur atau panitia zakat fitrah, hendaknya berhati-hati dalam pembagian fitrah agar tidak kembali kepada orang yang mengeluarkan atau yang wajib dinafkahi, dengan cara seperti memberi tanda pada fitrah atau membagikan kepada blok lain.
9. Mustahiq (orang yang berhak menerima zakat) tetap wajib fitrah sekalipun dari hasil fitrah yang didapatkan jika dikategorikan mampu.
10. Fitrah yang diberikan kepada kyai atau guru ngaji hukumnya TIDAK SAH jika bukan termasuk dari 8 golongan mustahiq.
11. Anak yang sudah baligh dan tidak mampu (secara materi) sebab belajar ilmu wajib (fardlu 'ain atau kifayah) adalah termasuk yang wajib dinafkahi, sedangkan realita yang ada mereka libur pada saat waktu wajib zakat fitrah. Oleh karena itu, caranya harus di-tamlikkan atau dengan seizinnya sebagaimana di atas.
12. Ayah boleh meniatkan fitrah seluruh keluarga yang wajib dinafkahi sekaligus. Namun banyak terjadi kesalahan, fitrah anak yang sudah baligh dicampur dengan fitrah keluarga yang wajib dinafkahi. Yang demikian itu tidak sah untuk fitrah anak yang sudah baligh. Oleh karena itu, ayah harus memisah fitrah mereka untuk di-tamlikkan atau seizin mereka sebagaimana keterangan di atas.
13. Fitrah dengan uang tidak sah menurut madzhab Syafi'i.
Tips Sehat dan Bugar
Ugh... badan pada sakit semua! Rasanya kok kayak digebukin orang satu RT! Gimana nih biar badan jadi fit n bugar? Gampang, kok. Asal kamu mau mencoba tips di bawah ini:
1.Bangun pagi. Ternyata dengan bangun pagi, badan terasa lebih segar. Mungkin karena udara di pagi hari masih steril dari berbagai polusi. Makanya, jangan tidur lagi sehabis sholat subuh.
2. Olahraga. Kalo kamu pengen tubuhmu sehat, salah satunya adalah dengan berolahraga. Kalo olahraga yang berat-berat kayak angkat besi nggak memungkinkan, kamu bisa kok sekedar lari pagi. Atau kalau masih males juga, kamu cukup berjalan kaki di sekitar lingkungan tempat tinggalmu. Dijamin bugar dech...!
3. Makan makanan yang bergizi. Kamu nggak jaga makanan mu, artinya tiap hari kamu Cuma makan bakso, mie ayam, somay, atau fast food, wah mana bisa sehat? Coba dech, setiap makan usahakan ada sayur dan buah. Karena sayur dan buah terbukti bermanfaat buat tubuh.
4. Konsumsi vitamin. Buat kamu yang super aktif, kamu mesti mengkonsumsi vitamin atau suplemen lainya. Ini penting lho, buat jaga stamina tubuh. Kalau nggak kamu bisa down saat melakukan banyak aktifitas.
5. Sering-sering jalan kaki. Kalau kamu ke sekolah pake angkutan umum, turunlah sebelum sampai di depan sekolah. Sisa perjalanan ke sekolah bisa kamu pake buat jalan kaki. Banyak jalan kaki bisa bikin jantung kita sehat.
6. Rajin mandi. Kok? Iya donk, kalau kamu males mandi gimana kamu bisa merasa bugar? Dengan mandi, semua kotoran yang lengket bisa hilang. Apalagi kalau kamu sudah beraktifitas seharian, kebayang kalau nggak mandi! Hiii......!
7. Rajin ibadah. “Dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat,” semua pada tahu khan? Nggak cukup hanya dengan berolahraga saja bisa bikin kamu sehat dan bugar. Dengan rajin shalat misalnya tubuh kamu pun akan menjadi sehat. Kok? Iya, memang banyak dech hikmah shalat. Dengan rajin ibadah jiwa raga akan lebih tenang. Nggak percaya? Coba aja!

Sumberhttp://www.markazahbabulmusthofa.org/

BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mengalokasikan dana untuk memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu untuk membiayai pendidikannya, dan memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang mempunyai prestasi tinggi, baik kurikuler maupun ekstrakurikuler. Agar program bantuan biaya pendidikan dan beasiswa dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip 3T, yaitu: Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, dan Tepat Waktu, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menerbitkan pedoman.

Penerbitan pedoman ini diharapkan dapat memudahkan bagi para pengelola agar penyelenggaraan program dapat terlaksana sesuai dengan harapan kita semua. Selain itu pedoman ini diharapkan juga dapat memudahkan bagi para mahasiswa yang akan mengusulkan sebagai calon penerima beasiswa, dan memudahkan bagi mahasiswa yang telah ditetapkan sebagai penerima beasiswa untuk menjalankan hak dan kewajibannya.

Di dalam pedoman tahun 2012 ini istilah Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) disesuaikan dengan istilah yang sejalan dengan ketentuan yang ada yaitu menjadi Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (Beasiswa- PPA) dan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BPP-PPA). Diharapkan perguruan tinggi dapat menyesuaikan.

Dengan terbitnya pedoman ini, proses seleksi, penyaluran/pemberian beasiswa dan atau bantuan biaya pendidikan mahasiswa diharapkan akan berjalan dengan lebih baik, dan mahasiswa dapat mengikuti studinya dengan lancar yang diharapkan terus meningkatkan prestasinya dan menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Kepada para pimpinan perguruan tinggi dan Kopertis Wilayah kami harapkan dapat melakukan sosialisasi, seleksi dan pengelolaan/penyaluran beasiswa dan bantuan biaya pendidikan mengacu kepada pedoman ini.

Jakarta, Februari 2013

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
http://www.dikti.go.id/

Jumat, 13 Juni 2014

Larangan Memberi Gelar yang Kurang Baik Kepada sesama Muslim



LARANGAN MEMBERI GELAR YANG 

JELEK KEPADA SESAMA MUSLIM 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim," 
(Al-Hujuraat: 11).

Diriwayatkan dari Abu Jubairah bin adh-Dhahak, ia berkata,

 "Firman Allah, walaa tanaabazu bil alqaabturun kepada kami dan Bani Salamah." Ia kembali berkata, "Ketika Rasulullah saw. datang mengunjungi kami tidak seorangpun diantara kami kecuali ia memiliki dua nama, lalu Nabi saw. memanggil, 'Ya fulan!' Lantas para sahabat berkata, 'Ya Rasulullah, ia marah dipanggil dengan nama itu'," 

(Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [330]).

Kandungan Bab:
1. Haram hukumnya memberikan gelar yang jelek dengan alasan sebagai berikut:
  • Memberi gelar seperti ini merupakan pangkal terjadinya ejekan dan ini diharamkan oleh nash.
  • Allah menjuluki perbuatan ini dengan nama fasik.
  • Allah menyebutkan zhalim bagi orang yang tidak bertaubat dari perbuatan tersebut.
2. Hukum haram berkaitan dengan orang yang membenci gelar tersebut. Namun jika seseorang yang menyukai gelar itu dan unsur pujian maka hal tersebut dibolehkan. Dengan syarat tidak mengandung pujian yang berlebihan. Ini dapat dibuktikan dari perbuatan Rasulullah saw. yang memberi gelar kepada beberapa sahabat, seperti Khalid bin Walid beliau beri gelar Saifullah (pedang Allah), Abu Ubaidah dengan gelar Amiinul Ummah (kepercayaan ummat) dan Ja'far bin Abi Thalib dengan gelar Dzul Janahai (pemilik dua sayap).


3. Barangsiapa yang dijuluki dengan gelar yang ia benci maka tidak boleh dipanggil dengan gelar tersebut, kecuali sebagai identitas jika ia tidak diketahui kecuali dengan gelar itu untuk membedakan dengan yang lain, bukan sebagai ejekan. Namun, jika masih memungkinkan untuk memakai cara lain, hal itu merupakan perbuatan yang dibenci dan tidak diragukan lagi keharamannya. Allahu a'lam.


An-Nawawi berkata dalam kitabnya al-Adzkaar (I/721),
 "Ulama bersepakat diharamkannya memberi gelar seseroang dengan gelar yang ia benci, baik gelar tersebut diambil dari sifatnya, seperti al-A'masy(si rabun), al-Ajlah (si botak)... atau menjulukinya dengan sifat ibu atau ayahnya atau julukan lainnya yang tidak disukai."
Para ulama sepakat boleh memberikan julukan seperti itu jika seseorang tidak dikenal kecuali dengan gelar itu.


Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah

wallahu a'lam bishowab...

Kamis, 12 Juni 2014

Kemesraan ini Janganlah Cepat Berlalu..

Seperti inilah yang mampu aku  rangkum dan aku sajikan untuk kebersamaan yang sesaat itu, namun dalam kebersamaan itu ternyata telah memberikan kesan indah dalam hariku, dan hanya hati yang sanggup memahaminya, karena kepicikan mata terkadang tak bisa melihat hikmah apa yang terkandung di balik sesuatu yang indah.

seperti itulah yang sebenarnya aku dambakan, keakraban bersama teman, keceriaan bersama sahabat, dan kemesraan, meski bukan dengan kekasih pujaan hati.

Kapan waktu akan memberikan sesaat saja kesempatan, bagiku untuk membina suatu keakraban, sekedar merasakan keceriaan, dan sekedar menikmati betapa Indahnya kebersamaan. 

Aku akan selalu berharap dengan Komunikasi yang baik yang dibangun secara setahap demi setahap sebuah perbedaan akan menimbulkan pelangi.

Dengan adanya saling kesepahaman maka Pupuklah dan jaga kebersamaan ini.
kapanpun, dimanapun, kebersamaan akan selalu hadir seperti sebuah Syair lagu "Kemesraan ini Janganlah Cepat berlalu". Sehingga kemesraan itu akan selalu ada sebagai bumbu dalam kehidupan. 

Kebersamaan seperti inilah yang membuat kita semakin mengenal satu sama yang lain.
Langsung aja aja ya.... Ceki.dot.














Itulah arti Sahabat......! Seperti apa Arti sahabat bagi Anda...?