Beginilaah Gue

Mencoba Untuk Berkreasi.

Moment Peringatan Hari Kemerdekaan RI 2014

Foto Bersama Bupati Lampung Selatan

Memperingati HUT RI ke 69

Keakraban bersama teman, keceriaan bersama sahabat, dan kemesraan, meski bukan dengan kekasih pujaan hati...

Keceriaan Dalam Kebersamaan

Seperti inilah yang sebenarnya aku dambakan, keakraban bersama teman, keceriaan bersama sahabat, dan kemesraan, meski bukan dengan kekasih pujaan hati...

Beginilaah Gue

Hidup ini Sebenarnya Sederhana Hanya Saja Kita Merumitkannya dengan Rencana

Minggu, 06 Juli 2014

Jaga Ketulusan Kita

Lucu ya rasanya….orang tersenyum salah, orang berdiri salah, lah… jadi maunya bagaimana?. Cemberut lebih salah lagi. Kenapa ada rasa curiga hanya oleh senyumnya? (aneh sekali). Rasanya tidak ada yang memaksa dan tidak ada yang menjanjikan. Sungguh aneh (sekali lagi saya katakan aneh), kenapa toh…marah, kesal? apa bukan sekedar sensasi-sensasian saja? seperti lirik lagu…benci, benci, benci…tapi rindu juga. Istilah yang mesti diingat, “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung ”. Tidak tahu disebabkan oleh apa, mungkin saja karena sentimen pribadi.
Ibarat seseorang yang sedang jatuh cinta, tentulah ia akan berkorban demi cintanya….tidak akan perhitungan ataupun memperhitungkan berapa banyak hal, materi, tenaga yang keluar untuk dia mendapatkan cintanya. Kalau perhitungan, maka pujaan hatinya akan merasakan ia tidak tulus dan akan segera berlalu meninggalkannya.
Perjalanan hidup manusia tidak ada yang dapat menduga sebelumnya. Semua menjadi rahasia Allah. Yang bisa kita lakukan adalah terus berusaha. Baik atau buruk, jika semua itu membawa kita semakin dekat kepada Allah, menambah keimanan kita kepada Allah, semuanya patut disyukuri dan dihadapi.
Memang tidak mudah, dan cukup berat, melakukan sesuatu yang bukan menjadi kebiasaan kita. Jadi bukannya tidak mampu, tetapi lebih karena belum terbiasa. Namun jika dalam kondisi terdesak, seringkali muncul kemauan dan kekuatan-kekuatan terpendam yang mampu mengalahkan itu semua. Mengalahkan “rasa tidak mampu” dan menerbitkan semangat “harus bisa”.
Apapun kondisi yang kita hadapi saat ini, yang membuat kita harus berbuat lebih, mengerjakan banyak hal di luar kebiasaan kita, janganlah merasa terpaksa. Okey… mungkin keadaan memang memaksa kita, namun mari terima ini semua dengan hati lapang. Bukankah Allah akan menguji kita dengan kekurangan berupa rasa lapar, rasa takut, dan rasa sakit?
“Dan Kami pasti menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampailkanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”.{Al-Baqarah (2): 155}.
Wallahu A'lam bisshowab
Jika keadaan ini terjadi pada kita, ya sudah…mari hadapi saja. Jangan mengeluh, jangan menyalahkan orang lain, apalagi menggugat takdir Allah.

Oleh karena itu tetaplah semangat dan jaga ketulusan  kita
Wallahu A'lam Bisshowab.

Jumat, 04 Juli 2014

Marhaban ya Ramadhan


Alhamdulillah tahun ini kita masih diberikan Nikmat yakni  kesehatan dan umur panjang oleh Allah SWT sehingga kita dapat melaksanakan ibadah puasa, godaan dan halangan yang menyebabkan kita membatalkan puasa mudah-mudahan dapat kita lewati hingga akhir ramadhan nanti aamiin. Semoga Allah mengizinkan kita semua melaksanakan puasa genap sebulan penuh tanpa bolong-bolong, sampai hari Raya Idul Fitri nanti.

Allah Swt sengaja mewajibkan umat manusia untuk melaksanakan puasa, tidak hanya kepada umat Nabi Muhammad SAW, tetapi umat-umat sebelumnya juga telah Allah perintahkan untuk melaksanakan puasa. Agar umat manusia dapat menjadi orang yang taqwa dan punya derajat yang lebih tinggi disisi Allah Swt. SubhanAllah.
Pada hakekatnya puasa itu adalah merupakan sebuah Hadiah yang diberikan oleh Allah Swt untuk seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini. Dengan maksud dan tujuan agar setiap individu dapat mensucikan dirinya dan dapat membersihkan batiniahnya dari segala jenis kotoran yang ditinggalkan oleh hawa nafsu. 

Dan di dalam Islam sendiri, berkaitan dengan puasa ini, seorang muslim diperintahkan untuk mengikutsertakan seluruh anggota jawariahnya untuk bersama-sama menahan dari segala yang perbuatan-perbuatan tercela dengan cara membiasakan diri untuk menuju jalan yang terpuji agar setelah melewati bulan puasa nanti dapat terbiasa melakukan hal-hal yang baik pula.
Satu contoh, mata kita, mulut kita,  dan seluruh angota tubuh kita terbiasa melakukan hal-hal yang tidak seharusnya kita lakukan. 

Begitu juga dengan kaki kita, tangan dan seluruh anggota tubuh kita agar senantiasa tidak memperturutkan hawa nafsu kotor kita untuk melakukan perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah Swt. Saatnya kita semua bertafakur, memperkaya amaliyah serta mendekatkan diri dan hati kita hanya kepada Sang Kholik, Allah Azza Wajala.

Pada bulan Ramadhan inilah, waktu yang tepat untuk bertaubat, bulan yang tepat untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan cara bersama-sama berkumpul dengan orang-orang shaleh, beramai-ramai untuk melakukan shalat tarawih dan witir, dan juga membiasakan diri untuk duduk berlama-lama di mesjid, mengaminkan doa-doa yang panjang dan ikut larut dalam sebuah perkumpulan-perkumpulan yang mengupas makna yang terkandung dalam ayat-ayat Allah. Sehingga kita benar-benar menjadi orang yang dirindukan oleh syurgaNya Allah Swt.

Satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali sampai berlipat-lipat. Sementara puasa, maka Allah sandarkan pahalanya kepada diri-Nya tanpa ada kadar bilangan. Maka Allah Subhanahu wataala adalah zat yang paling dermawan dan paling mulia. Pemberian sesuai dengan apa yang diberikannya. Maka pahala orang puasa sangat besar tanpa batas. Puasa adalah sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dari yang diharamkan Allah dan sabar terhadap takdir Allah yang menyakitkan dari lapar, haus dan lemahnya badan serta jiwa. Maka terkumpul di dalamnya tiga macam kesabaran. Maka layak orang puasa termasuk golongan orang-orang sabar. Sementara Allah telah berfirman, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10) 
SubhanAllah.

Tampaklah dengan jelas bahwa puasa merupakan pintunya ibadah menuju taman keimanan yang hakiki, sekaligus merupakan perisai seorang beriman agar senantiasa bertakwa kepada Tuhannya dan mampu mengekang kekuatan syahwat hingga Setan pun tak lagi mampu mengitari hati kita yang berpuasa. Dan diatas semuanya, hanya Allah semata yang tahu seberapa besar agungnya pahala berpuasa.

Semoga kita bisa memuasakan batin kita, selain juga jasmaninya... Wallahu a’lam.