Minggu, 06 Juli 2014

Jaga Ketulusan Kita

Lucu ya rasanya….orang tersenyum salah, orang berdiri salah, lah… jadi maunya bagaimana?. Cemberut lebih salah lagi. Kenapa ada rasa curiga hanya oleh senyumnya? (aneh sekali). Rasanya tidak ada yang memaksa dan tidak ada yang menjanjikan. Sungguh aneh (sekali lagi saya katakan aneh), kenapa toh…marah, kesal? apa bukan sekedar sensasi-sensasian saja? seperti lirik lagu…benci, benci, benci…tapi rindu juga. Istilah yang mesti diingat, “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung ”. Tidak tahu disebabkan oleh apa, mungkin saja karena sentimen pribadi.
Ibarat seseorang yang sedang jatuh cinta, tentulah ia akan berkorban demi cintanya….tidak akan perhitungan ataupun memperhitungkan berapa banyak hal, materi, tenaga yang keluar untuk dia mendapatkan cintanya. Kalau perhitungan, maka pujaan hatinya akan merasakan ia tidak tulus dan akan segera berlalu meninggalkannya.
Perjalanan hidup manusia tidak ada yang dapat menduga sebelumnya. Semua menjadi rahasia Allah. Yang bisa kita lakukan adalah terus berusaha. Baik atau buruk, jika semua itu membawa kita semakin dekat kepada Allah, menambah keimanan kita kepada Allah, semuanya patut disyukuri dan dihadapi.
Memang tidak mudah, dan cukup berat, melakukan sesuatu yang bukan menjadi kebiasaan kita. Jadi bukannya tidak mampu, tetapi lebih karena belum terbiasa. Namun jika dalam kondisi terdesak, seringkali muncul kemauan dan kekuatan-kekuatan terpendam yang mampu mengalahkan itu semua. Mengalahkan “rasa tidak mampu” dan menerbitkan semangat “harus bisa”.
Apapun kondisi yang kita hadapi saat ini, yang membuat kita harus berbuat lebih, mengerjakan banyak hal di luar kebiasaan kita, janganlah merasa terpaksa. Okey… mungkin keadaan memang memaksa kita, namun mari terima ini semua dengan hati lapang. Bukankah Allah akan menguji kita dengan kekurangan berupa rasa lapar, rasa takut, dan rasa sakit?
“Dan Kami pasti menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampailkanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”.{Al-Baqarah (2): 155}.
Wallahu A'lam bisshowab
Jika keadaan ini terjadi pada kita, ya sudah…mari hadapi saja. Jangan mengeluh, jangan menyalahkan orang lain, apalagi menggugat takdir Allah.

Oleh karena itu tetaplah semangat dan jaga ketulusan  kita
Wallahu A'lam Bisshowab.

0 komentar:

Posting Komentar